Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal

Merindu #1

Udah lama ga merasa kangen sebesar ini. Belakangan temen-temen SMA sering nongol dalam mimpi. Believe it or not , mimpi gw sering kejadian beneran. Sayangnya, cerita di dalem mimpi bareng mereka itu terlalu samar. Gw cuma yakin ini karena emang kangen ngobrol bareng mereka. Bukan pertanda bakal ada yang aneh-aneh. Jangan, Tuhan.  Setiap pulang ke Bengkulu, ada Ayu, Lidia, Cecep, Riski, dan Ojik yang sebisa mungkin ngajak gw jalan atau nemenin ngobrol di rumah nenek. Mereka emang udah akrab banget sama keluarga gw. Mereka yang ga pernah absen ketemu gw ini nih yang nongol mulu di mimpi. Semoga semua pertanda baik. Sudah. Cuma itu yang mau gw tulis. Hahaha...

Pulang

Kehidupanmu di sana, bukan bersama makhluk yang disebut manusia. Jangan berani-beraninya lagi masuk ke dunia mereka kalau tak sanggup. Pernah dianggap ada kemudian disekat itu sudah berkali-kali terjadi. Santai sedikit lah. Jangan terlalu kau pikirkan sampai melupakan hal-hal penting lainnya. Pulang lah. Duniamu masih terbuka. Teman-temanmu di sana masih setia menunggu. Mereka tak perlu bicara karena pasti tahu cara menghadapimu. Kau tak cocok dengan manusia. Kau terlalu rewel sejak ada di dunia mereka. Berubah jadi perasa. Terlalu banyak drama. Akibatnya, teman manusiamu mungkin muak. Kau hanya buang-buang waktu bila memaksa menjadi sama seperti mereka. Kesadaranmu tentang dirimu yang dulu itu harus segera dibangun, jika kau mau selamat. Pulang. Mereka menunggumu. Kau tak akan sendiri. Mereka menjanjikan itu.

Thank You

Ini kisah Gea. Mahluk yang pada akhirnya harus kembali menyerah karena manusia. Gea cuma seonggok tubuh yang diberi nyawa oleh pemiliknya. Dia tak begitu suka keramaian, tapi terpaksa menerima riweuhnya dunia manusia. Sekitar 2015, Gea yang sudah sangat anteng dengan hidupnya dihampiri seorang manusia yang menawarkan pertemanan. Sulit di awal, tapi pelan-pelan Gea mulai membuka diri. Mereka berteman lebih dari 3 tahun. Semua mulus. Gea merasa bisa menjadi manusia. Tertawa, bercanda, dan berbagai rasa khas manusia sudah mulai bisa dirasakan. Sayangnya, nasib Gea tak sebaik itu. Ia tak terlalu siap ketika dunia tersapu angin puyuh. Dunia Gea kelam. Dia jatuh tapi sulit untuk bangun. Gea yang pada awalnya terlalu tertutup kepada siapa pun akhirnya harus bicara agar tetap dalam batas waras. Menusia yang menjadi temannya selama ini dianggap bisa menenangkan. Keputusan besar harus diambil. Gea mencurahkan semuanya kepada manusia itu. Semua. Tak ada yang dirahasiakan sama sekali.

Liburan Drama ke Curug Maribaya, Lembang, Bandung!

Sabtu, 25 Agustus 2018 kami memutuskan nekat berangkat buat sekadar refreshing dan bikin konten perdana ESOES (gue jelasin belakangan makhluk apa si ESOES ini ya). Dalam keadaan cekak di akhir bulan, kami memilih liburan ke kawasan Bandung. Berkat Mbah Google ( thanks a lot loh yah yang nyiptain mesin  segala tau itu! hahaha), kami menemukan Curug Maribaya di Lembang, Bandung Barat. Ga terlalu jauh dari Stasiun Bandung. Perjalanan dimulai sejak menjejak Stasiun Bandung, sekitar jam setengah 8 pagi. Laper sih udah pasti. Berangkat subuh dari Jakarta jelas sarapannya ketunda. Kami keluar di pintu utara stasiun dan langsung menuju tukang kupat tahu yang ga sengaja ditemuin di pinggiran jalan pas lagi observasi angkot mana yang harus kami tumpangi ke tujuan utama. Butuh 15 menit untuk nikmatin kupat tahu (to be honest, gw baru pertama kali makan kupat tahu!). Gw sempet ngeluarin Nick dan Donald buat difoto demi kebutuhan Instagram Story (KZL kaga sih lo sama kelakuan si oje ini!!!!

Rusuhnya Dunia Persilatan

Wew! Belakangan dunia persilatan makin rame ya. Kemarin-kemarin sempet ada isu penistaan agama melalui puisi. Mereka yang dituduh ialah Sukmawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo. Belakangan, muncul keributan soal fiksi dan fiktif yang disebut Rocky Gerung. Kira-kira, dia dituding nyebut kitab suci itu fiksi. Banyak orang marah. Bahkan ada yang laporin ke Polda Metro Jaya. Kabarnya, Rocky juga bakal dipanggil sebagai terlapor. Hal-hal begini menurut gw buat Rocky bukan soal sih. Setau gw, dia bukan orang yang terlalu memusingkan hal-hal beginian. Dia bicara pasti sudah dengan landasan yang kuat. Perkaranya, ga semua orang paham dan ngerti sama berbagai istilah yang keluar dari mulut dia, Lagi-lagi, kita harus melihat itu secara keseluruhan. Dia menjelaskan dengan sangat runut kok. Tapi seperti biasa, yang diributkan hanya hal-hal yang familiar di telinga orang-orang kebanyakan. Jadi lah itu kasus membesar. Tapi memang, sebagai warga yang hidup di Indonesia, kita harus menyesuai

Prabowo Bersikap

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya bersikap. Ia menyatakan siap maju pada Pilpres 2019 bila memang diperintahkan partai. Pernyataan itu memang sudah lama ditunggu banyak pihak. Terlebih PKS. Partai pimpinan Sohibul Iman itu sudah lama mendesak Gerindra mendeklarasikan calon presiden yang akan diusung. Meski belum resmi mendeklarasikan diri, penegasan Prabowo dalam Rakernas Gerindra siang tadi cukup melegakan 'koalisi sejati' Gerindra itu. Prabowo kemudian disodorkan 9 nama kader. Bekas Danjen Kopassus itu disyaratkan memilih satu dari rentetan nama yang dianggap mampu mendampingi. Bila tidak, bukan tak mungkin PKS membelot ke poros lain, atau bahkan membuat poros baru. Tapi, kemungkinan ini kecil, meski politik cair dan bisa berubah di detik terakhir. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Wasekjen Eddy Soeparno menghadiri Rakernas Gerindra di Hambalang. Prabowo menyebut koalisi PKS dan PAN dalam pidatonya. Prabowo seolah memberi tanda agar PAN segera berga

That Man Oh Soo Ngajarin Kita Lebih Kuat

Gokil! Jarang-jarang nih gw ngomongin drama Korea! Eh, bisa dibilang ga pernah ada deng di blog ini. Hahahaha.. Jadi belakangan gw tertarik buat nonton drama yang dibintangi Lee Jong-Hyun dan Kim So-eun ini. Gw pikir bakal seru. Hm... Emang seru sih. Menurut gw, ada banyak hal yang bisa diambil dari drama itu. Inget! Pas tulisan ini published, drama itu belom kelar loh ya. Dari 10 episode yang gw tonton, ada banyak kejadian yang seharusnya bisa kita tangkep. Jadi, ocehan sotoy gw soal drama ini lebih baik  kita mulai. Pertama, tetep aja menurut gw banyak hal ga masuk akal. Hahaha.. Segala kebetulan yang ada tuh semacam fantasi yang dinyata-nyatakan. Tapi gapapa, ga ada salahnya juga. Kedua, ada beberapa adegan yang sangat gw suka. Salah satunya, gimana si Seo Yoo-Ri mencemaskan kondisi ibunya. Gimana dia menjaga emosi biar ga down di depan ibunya. Percaya atau ga, itu ga mudah. Adegan itu, buat gw, memberi pesan mendalam soal gimana susahnya ngorbanin perasaan sendiri demi

Menyimak Panasnya Politik Indonesia

Indonesia lagi panas-panasnya! Setidaknya itu yang sering saya dengar belakangan. Banyak faktor pemanas, kalau mau jujur. Bukan hanya ocehan Prabowo Subianto yang kemudian disambut pro kontra. Peran pendukung petahana Joko Widodo, menurut saya, juga memengaruhi panasnya dunia politik Tanah Air. Harus kah ada yang lebih baik diam? Tidak juga. Prabowo sebagai petarung dalam rentetan pilpres harus bergerak. Alasannya jelas! Dia belum pernah menang dalam berbagai pertandingan. Berkali-kali ikut, namun kandas. Sebut saja dia lebih gencar, kalau tak ingin disebut panik. Tudingan panik sebenarnya sudah pernah dilontarkan Adrian, politikus PDI Perjuangan, dalam salah satu talk show .  Dalam konteks ini, Prabowo mungkin sangat menyadari apa pun langkah yang dia ambil akan menjadi perhatian publik. Sesepele apa pun ocehan yang ia keluarkan akan menjadi kontroversi. Terlebih, era sosial media yang terlalu gampang mem-viral-kan sesuatu. Di sini, kita belum bicara buzzer dan lain-lain.