Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Pulang

Kehidupanmu di sana, bukan bersama makhluk yang disebut manusia. Jangan berani-beraninya lagi masuk ke dunia mereka kalau tak sanggup. Pernah dianggap ada kemudian disekat itu sudah berkali-kali terjadi. Santai sedikit lah. Jangan terlalu kau pikirkan sampai melupakan hal-hal penting lainnya. Pulang lah. Duniamu masih terbuka. Teman-temanmu di sana masih setia menunggu. Mereka tak perlu bicara karena pasti tahu cara menghadapimu. Kau tak cocok dengan manusia. Kau terlalu rewel sejak ada di dunia mereka. Berubah jadi perasa. Terlalu banyak drama. Akibatnya, teman manusiamu mungkin muak. Kau hanya buang-buang waktu bila memaksa menjadi sama seperti mereka. Kesadaranmu tentang dirimu yang dulu itu harus segera dibangun, jika kau mau selamat. Pulang. Mereka menunggumu. Kau tak akan sendiri. Mereka menjanjikan itu.

Thank You

Ini kisah Gea. Mahluk yang pada akhirnya harus kembali menyerah karena manusia. Gea cuma seonggok tubuh yang diberi nyawa oleh pemiliknya. Dia tak begitu suka keramaian, tapi terpaksa menerima riweuhnya dunia manusia. Sekitar 2015, Gea yang sudah sangat anteng dengan hidupnya dihampiri seorang manusia yang menawarkan pertemanan. Sulit di awal, tapi pelan-pelan Gea mulai membuka diri. Mereka berteman lebih dari 3 tahun. Semua mulus. Gea merasa bisa menjadi manusia. Tertawa, bercanda, dan berbagai rasa khas manusia sudah mulai bisa dirasakan. Sayangnya, nasib Gea tak sebaik itu. Ia tak terlalu siap ketika dunia tersapu angin puyuh. Dunia Gea kelam. Dia jatuh tapi sulit untuk bangun. Gea yang pada awalnya terlalu tertutup kepada siapa pun akhirnya harus bicara agar tetap dalam batas waras. Menusia yang menjadi temannya selama ini dianggap bisa menenangkan. Keputusan besar harus diambil. Gea mencurahkan semuanya kepada manusia itu. Semua. Tak ada yang dirahasiakan sama sekali.