Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

Let Me Go Home

Apa pun yang kubutuhkan saat ini adalah pulang. Menikmati suasana kampung halaman bersama Mama dan memori tentang almarhum Papa.. Izinkanlah, Tuhan.. Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dini Hari

Aku takut menatap pagi. Sinar mentari terlalu terang untuk orang gelap sepertiku. Bisakah waktu kita percepat agar senja segera datang? Tapi, dengan siapa aku membuat deal seperti itu? Tuhan? Pusaran waktu? Atau diriku sendiri? Powered by Telkomsel BlackBerry®

Everybody's Changing and I don't Feel the Same

Makna teman sudah bergeser jauh dari apa yang aku serap ketika kanak-kanak. Setia kawan, ikhlas berbagi, tak saling membicarakan di belakang, dan mencoba tetap tersenyum ketika kau sedih (bukan ikut menangis, karena itu akan memperburuk suasana). Semua itu sepertinya sudah musnah seiring menghilangnya keprimanusiaan makhluk yang mengaku MANUSIA! Lalu bagaimana dengan makna sahabat? Sama. Meski pergeserannya tak terlalu jauh, ketulusan sebagai sahabat pun sudah sangat sulit ditemukan. Entahlah, satu detik yang berjalan maju pasti membawa perubahan. Terima saja. Siapa yang kuat dan bisa menyikapi dengan dingin, kurasa dialah yang akan berhasil melesat maju. Fokuslah pada diri dan keselamatan sendiri, sebelum peduli pada orang yang tak terjamin kepeduliannya terhadapmu. Terima kasih teman dan sahabat. Tanpa kalian aku tak akan mengerti arti hadir dan absen. Powered by Telkomsel BlackBerry®

Battery About to Die

Energiku sudah hampir habis. Jangan paksa untuk berpikir dan melakukan hal-hal yang berat. Permainan kalian terlalu cantik sampai aku tak tahu sedang dibodohi atau benar-benar dibutuhkan? Permainan kalian seperti proses balas dendam. Meski aku tak merasa pernah punya salah pada kalian. Berkali-kali kalian teror pikiranku dengan berbagai cerita dramatis. Padahal nyatanya, semua peristiwa yang terjadi tak 'seburuk' yang kalian gambarkan. Kalian seperti sengaja membuat malamku suram. Mata tak bisa terpejam, hati tak bisa tenang, dan perutku terasa ingin meledak saat membayangkan semua cerita-cerita ciptaan kalian. Apa sebenarnya yang kalian inginkan dariku? Jika kalian ingin aku sakit, kurasa ini sudah lebih dari cukup! Aku tak hanya sakit! Tapi sudah sekarat! Apalagi yang kalian harapkan dariku? Kematian???? Jangan biarkan aku bermain-main dengan prasangka. Jika itu terjadi, akan muncul triliunan alasan untukku membenci dan akhirnya menjaga jarak dengan kalia

Keluh

Lelah kusimpan keluh ini. Bukan hanya karena dilarang, tapi mengeluh kurasa tak akan membantu menyelesaikan apa pun.. Tapi jika semua harus kau hadapi sendiri? Masih bisakah kau tahan keluh yang mungkin seharusnya sudah membuncah??? Maka aku minta maaf jika kali ini aku mengeluh. Aku lelah. Sudah. Itu saja. Powered by Telkomsel BlackBerry®

Hujan

Banyak yang harus kita bicarakan. Sepertinya diam tak lagi menjadi jalan yang baik bagi kita. Aku dan kamu terlalu naif karena percaya pada makna kata dari mata. Saling pandang yang hanya terjadi sekian detik setiap hari sudah tak bisa lagi membuatku mengerti. Aku berterima kasih pada hujan. Sebab tanpanya, aku tak akan terpikir untuk mempertegas apa yang terjadi di antara kita selama ini. Ketidaksengajaanku berjalan berdampingan dengan orang lain sepertinya membuatmu membuang muka. Lalu bagaimana aku bisa membaca makna mata? Bahasa tubuhmu terlalu misterius untuk kuselami. Hujan pula yang mengantarku ke tempat ini. Tempat di mana aku dan kamu akan menjelaskan semuanya. Hujan juga yang membuatku hanyut selama berjam-jam tanpa kehadiranmu! Kau telat datang? Atau justru sama sekali tak datang? Empat jam! Dan kedai ini akan tutup. Aku marah! Marah karena kebodohanku sendiri! Aku lagi-lagi berterima kasih pada hujan. Karena sekeluarnya aku dari tempat ini, tak akan

SepSun

Lagi-lagi perasaan tak enak itu muncul di saat seharusya semua menyatu dalam irama. Mungkin sebaiknya mundur dahulu untuk mengoreksi apa yang salah. Baru maju tanpa melihat ke belakang lagi. -dis-O- Powered by Telkomsel BlackBerry®

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

#SenjaKita

- Jika senja itu sudah bukan milik kita lagi, izinkan aku untuk mencari kenyamanan baru - Masih ingat 'Bintang Cuma Satu' ? Cerita yang kubuat karena kesamaan ketertarikan antara aku dan kamu? Pecinta senja, pengagum malam, dan pemuja bintang. Ya, aku dan kamu. "Setidaknya aku pernah memilikimu dalam senja dan malamku, hingga bintang cuma satu," tulisku waktu itu, pada buku kecil yang selalu menjadi tempatku berbagi kisah 'tak biasa' kita. Cerita kita masih gantung. Kau tak pernah mengungkap siapa yang akan kau berikan separuh bintang itu. Aku pun sama. Tak pernah mencoba memberitahumu bahwa aku ingin berbagi bintang hanya denganmu. Aku cuma mau kau menyadarinya sendiri. Miris. Bukan karena aku merasa luka. Tidak. Aku tak pernah terluka karena hal-hal yang berkaitan denganmu. Justru, aku hanya akan membuang-buang waktu jika menganggap kehadiranmu adalah duka. *** Kita berpisah begitu saja waktu itu. "Bye, semoga kita masih bisa bertemu lagi lai

Hosyah!

Aih, malesin, sodara2!! Sepertinya harus segera keluar dari kebiasaan ini. Kalo terus-terusan diikutin bisa berbahaya ini. Yang jelas, harus cepet-cepet ngejauhin orang yang sukanya bikin kacau,hahaha... Powered by Telkomsel BlackBerry®

Harmoni

Ada hal-hal yang bisa dengan mudah kita dapet. Tapi, jangan lupain hal-hal yang mungkin sangat sulit untuk kita capai. Harmonis. Ya, itu lah yang setidaknya menurutku sulit. Satu-satunya masalah yang hingga saat ini tak juga kutemukan solusinya adalah mengharmoniskan pikiran (bawah sadar) dengan tindakan keseharian. Bawah sadar akan muncul ketika pikiran kita kosong, atau bahkan ketika kita tidur. Dia datang sebagai mimpi atau tindakan tak terkontrol. Misal, bergidik ngeri karena suatu hal mengerikan dan menjijikkan yang selama ini kita lupakan dengan paksa muncul tanpa permisi. Hehehe.. Itu sih cuma teori menurutku. :D *** Ntar-ntar aj deh dilanjutin, babay! Powered by Telkomsel BlackBerry®