Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

Wazup!

Perjalanan Singkat

Perjalanan ke Bandung Sabtu lalu lumayan bikin otak fresh. Walaupun ga banyak tempat yang bisa kami datengin karena keterbatasan waktu dan kendala hujan , liburan singkat itu cukup menyenangkan. Oh iya, dua orang ini adalah temenku sejak Juli 2011. Sejak itu juga kayaknya kita selalu maen bareng deh... Mereka berdua termasuk andelan di program masing-masing. Mereka wartawan hebat. Dua-duanya juga ada di balik program-program oke di Metro TV. Hahahahahaha... Dan yang paling penting, kadang mereka juga bisa super gila kalo lagi 'galau' (kayaknya). Hahahha... Baiklah.. Tulisan ini hanya untuk meninggalkan jejak dan bukti kalau kami benar berangkat untuk menyegarkan kembali otak yang butek. Kebetulan tiga foto di bawah ada di lokasi yang sama. Warung Kopi Purnama, Jalan Baencuy 22 Bandung.

Oh! I swear to god ...... !

"Demi Tuhan lo pasti bakal berkeinginan ngebunuh orang yang sok tahu soal kehidupan lo" Ketika pagi tak mampu membungkam mulut-mulut nyinyir Saat itu pula gerombolan sindir demi sindir tergelincir Kalimat keluar tanpa proses berpikir Sumpah serapah pelan-pelan bergulir Bisakah kita hanya mengolah rasa? Jangan dilisankan jika hanya memutus asa Sebab sakit hati tak gampang dimakan masa Pikirkan, jangan membuat yang buruk sebagai yang biasa

Kangen

Hampir tiga tahun kebersamaan kita. Dan hampir satu setengah tahun kita membenamkan diri dalam kesibukan masing-masing. Hari ini, demi tuhan, aku kangen kalian MMDP 1 ...

Kedai Kopi, Senja dan 'Kita'

Kedai kopi masih menjadi favoritku membunuh waktu. Sakral buatku untuk melihat proses pergantian senja menjadi malam. Dan di kedai kopi ini, aku bisa menikmati redupnya warna langit yang pelan-pelan berganti menjadi hitam tanpa gradasi warna. Masih ada buku kecil, pena, rokok, minuman dingin dan sekeranjang kecil kentang goreng. Kau tahu, masih tetap ada sunyi dalam kebisingan di sini. Sunyi juga yang membawa pikiran ini melayang entah ke mana. Mungkin ke sosok kamu. Sosok yang tak lagi kurasa sama. Masih ingin kujaga hangatnya namun tak pernah bisa kuhidupkan kembali kenangannya. Biarkan 'kita' menjadi kenangan yang pelan-pelan mengabur seiring pergantian waktu. Meski ketika pagi ingatan itu akan kembali, aku yakin, bersama senja selanjutnya, kamu akan kembali mengabur dan pelan-pelan menghilang. dalam lelapnya tidurku.