Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2013

#1

Selasa dini hari ini, apa yang akan kutulis? Karena menulis kujadikan terapi. Maka. Setiap baris yang kutulis akan mengurangi sekian beban dan 'sakit' yg ingin kusembuhkan. *** Malam ini tak seperti biasa. Lelah bermain game, aku mulai menyalakan laptop, men-charge batre iPod, menyalakan lagu-lagu Secondhand Serenade, dan Hanyut dalam lantunan nadanya. :)). *ritual ini sudah sangat lama kutinggalkan. Wow! Puitis sekali kata-kata itu! Hahahhahaha.. *** Kali ini bukan tentang senja dan bintang. Tapi tentang kenangan. Tentang manusia dan lingkungan yang membentukku menjadi AKU yang sekarang. Bertahun-tahun yang lalu, ketika AKU, kamu, mereka, masih dalam satu dimensi ruang dan waktu. Kurasa itulah saat di mana AKU membentuk 'dunia' di kepalaku. Tentang segala hal. Mulai dari yang sepele hingga yang sangat besar. Meski saat ini 'dunia' nyata dan maya sangat tipis bedanya. Semua hal begitu cepat mengisi rongga pikir otakku. Tetap ada satu ruang di sana yang ternyat

Coklat Butek

Oke! Mungkin ini karma buat gw yang suka ngetawain anak-anak yang berenang di aer banjir. Kemaren-kemaren gw sempet jijik banget sama yang namanya aer banjir (ampe sekarang sih masih jiik)! Udah warnanya butek, kotor, segala macem sampah rumah tangga sampe kotoran makhluk tuhan yang paling seksi (aka manusia) pun ada. JIJAY! Meski dalem hati, gw sempet bersumpah untuk ga nyentuh tu aer banjir seujung kuku pun. Tapi apa yang gw bayangin dengan kenyataan yang mesti gw hadepin Jumat pagi lalu sangatlah berbeda. Dengan sangat PD gw memutuskan untuk balik ke kostan sekitar jam 8 pagi. Selama perjalanan bareng abang angkot B14 dan beberapa penumpang laennya, suasana damai sentosa. Gw turun dong di belakang Citraland. Baru jalan berapa langkah, ternyata banjir masih menggenangi kawasan itu! Sompret! Gw sempet diem di samping warung kurang lebih lima belas menit sebelum akhirnya memutuskan untuk nekat basah-basahan di aer banjir yang tingginya semata kaki. AMAN! gw berhasil nerobos s

(Masih Tentang) Setengah Jiwa, Hati, dan Rasio

DULU selalu ada cerita tentang dia, mp3, soft drink, buku kecil, dan pensil mekanik. Selalu ada aku yang mencoba menyelami dia dan dunianya. Kami menyatu. Saling mengerti tanpa mencoba untuk saling mengganggu. Ya, karena kami sangat menghargai spasi. :) *** Satu setengah tahun aku kehilangan semua itu. Hal-hal yang pada awalnya bisa membuatku orgasme pikiran dan hasrat akan kebebasan. Spasi yang kami agungkan kini menjadi tiga ketukan tabulasi. Terlalu jauh. Seperti terjadi secara natural tapi aku tahu itu semua tentang kesengajaan. Aku sudah tak sempat mengamati dia yang dulu kehilangan kehangatan terhadap makhluk lain bernama manusia. Aku kehilangan banyak momen yang mungkin menyebabkan banyak perubahan pada dia. Yang kudengar, kini dia sudah bisa menerima keberadaan mereka yang dulu hanya dianggapnya angin. *** Belakangan aku mencoba mendekati semua itu lagi. Kira-kira satu bulan belakangan. Banyak perubahan memang. Dia sudah bisa kembali hangat. Dia mau memba