Skip to main content

Coklat Butek

Oke! Mungkin ini karma buat gw yang suka ngetawain anak-anak yang berenang di aer banjir.

Kemaren-kemaren gw sempet jijik banget sama yang namanya aer banjir (ampe sekarang sih masih jiik)! Udah warnanya butek, kotor, segala macem sampah rumah tangga sampe kotoran makhluk tuhan yang paling seksi (aka manusia) pun ada. JIJAY!

Meski dalem hati, gw sempet bersumpah untuk ga nyentuh tu aer banjir seujung kuku pun. Tapi apa yang gw bayangin dengan kenyataan yang mesti gw hadepin Jumat pagi lalu sangatlah berbeda.

Dengan sangat PD gw memutuskan untuk balik ke kostan sekitar jam 8 pagi. Selama perjalanan bareng abang angkot B14 dan beberapa penumpang laennya, suasana damai sentosa. Gw turun dong di belakang Citraland.

Baru jalan berapa langkah, ternyata banjir masih menggenangi kawasan itu! Sompret! Gw sempet diem di samping warung kurang lebih lima belas menit sebelum akhirnya memutuskan untuk nekat basah-basahan di aer banjir yang tingginya semata kaki.

AMAN! gw berhasil nerobos sampe halte bus di depan pos polisi pasar Citraland.

Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal