Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Ketika Nyaman Berganti Menjadi Sisa Pengalaman

Lebih dari dua tahun bergelut dengan liputan politik yang notabene membuka luka masa lalu seorang anak korban kejahatan poltik membuat dia terpaksa perlahan mencintai dunia itu. Bukan karena pembahasan politik, lebih karena partner kerja yang menawarkan hangatnya persahabatan dalam tawa dan cela. Dia bukan orang yang gampang membuka diri untuk menyebut orang lain sebagai teman. Tapi di gedung wakil rakyat itu, dia mendapatkan apa arti teman yang mungkin mendekati arti sesungguhnya. Dia belajar. Dari yang tidak mengerti menjadi paham. Dari yang tak bisa bergaul menjadi bagian penting dari setiap cerita para jurnalis parlemen. Dia berubah. Dari yang tak suka memiliki menjadi merasa dimiliki teman-teman yang tigkat gilanya sudah akut. Dari yang tak terlalu suka tertawa menjadi orang yang sangat gampang terbahak hanya karena celetukan konyol salah satu anggota grup Kura Kura Ninja. Dia menjelma. Dari yang awalnya berkata sinis pada atasan agar tak ditempatkan di liputan poltik menjadi engg

Rancu

Bisakah kita mengingat satu hal? Ya, hanya satu! Mengingat untuk melupakan sesuatu yang sudah tak seharusnya diingat. Buatku sulit. Entah bagaimana menurutmu. Mungkin sangat mudah, karena tak satu rongga otak pun yang kau sisakan untuk mengingat masa di mana kau sempat mengecap tawa dan luka. Kau sembuh total.  *** Malam kian tinggi waktu kau sekali lagi mencoba melakukan hal yang menurutmu manis, tapi tak begitu kusukai. Entah karena ketidaksukaan atau hal lain sampai aku akhirnya mengucap lebih baik kita sudahi semuanya. Tak seperti sebelumnya, kau justru menerima dengan sangaaaatt 'manis' apa yang menjadi keputusanku. Tak ada yang menang dan kalah. Kita sama. Sama-sama sepakat melupakan. *** Tapi, aku ternyata belum bisa berkomitmen sekuat itu. Masih banyak setan yang membuat ku mau tak mau kembali ke dimensi lain. Ya, dimensi saat berulang kali aku mengisi catatan hitam di benakmu. Terus terang, posisi itu lah yang membuatku sulit lupa. *** Tapi percayalah, semuanya sedang