Bisakah kita mengingat satu hal?
Ya, hanya satu!
Mengingat untuk melupakan sesuatu yang sudah tak seharusnya diingat.
Buatku sulit. Entah bagaimana menurutmu. Mungkin sangat mudah, karena tak satu rongga otak pun yang kau sisakan untuk mengingat masa di mana kau sempat mengecap tawa dan luka.
Kau sembuh total.
***
Malam kian tinggi waktu kau sekali lagi mencoba melakukan hal yang menurutmu manis, tapi tak begitu kusukai.
Entah karena ketidaksukaan atau hal lain sampai aku akhirnya mengucap lebih baik kita sudahi semuanya.
Tak seperti sebelumnya, kau justru menerima dengan sangaaaatt 'manis' apa yang menjadi keputusanku.
Tak ada yang menang dan kalah. Kita sama. Sama-sama sepakat melupakan.
***
Tapi, aku ternyata belum bisa berkomitmen sekuat itu. Masih banyak setan yang membuat ku mau tak mau kembali ke dimensi lain.
Ya, dimensi saat berulang kali aku mengisi catatan hitam di benakmu.
Terus terang, posisi itu lah yang membuatku sulit lupa.
***
Tapi percayalah, semuanya sedang kuusahakan. Tak ada yang perlu khawatir. Aku, kamu, bahkan mereka tak perlu menduga-duga apa yang akan terjadi setelah ini.
Kau hiduplah dengan hidupmu. Aku juga akan lanjutkan hidupku dengan segala kerumitannya.
Selamat malam!
Comments
Post a Comment