Skip to main content

Ketika Nyaman Berganti Menjadi Sisa Pengalaman



Lebih dari dua tahun bergelut dengan liputan politik yang notabene membuka luka masa lalu seorang anak korban kejahatan poltik membuat dia terpaksa perlahan mencintai dunia itu. Bukan karena pembahasan politik, lebih karena partner kerja yang menawarkan hangatnya persahabatan dalam tawa dan cela.

Dia bukan orang yang gampang membuka diri untuk menyebut orang lain sebagai teman. Tapi di gedung wakil rakyat itu, dia mendapatkan apa arti teman yang mungkin mendekati arti sesungguhnya.

Dia belajar. Dari yang tidak mengerti menjadi paham. Dari yang tak bisa bergaul menjadi bagian penting dari setiap cerita para jurnalis parlemen.

Dia berubah. Dari yang tak suka memiliki menjadi merasa dimiliki teman-teman yang tigkat gilanya sudah akut. Dari yang tak terlalu suka tertawa menjadi orang yang sangat gampang terbahak hanya karena celetukan konyol salah satu anggota grup Kura Kura Ninja.

Dia menjelma. Dari yang awalnya berkata sinis pada atasan agar tak ditempatkan di liputan poltik menjadi enggan angkat kaki dari lantai dingin di pinggir jendela tempat mereka biasa mengurai tawa dan berkata sangat kasar sesekali.

Hahaha... Semua hal berubah. Dia juga begitu.

Kejenuhan menghadapi berita politik bisa diatasai dengan kehadiran mereka yang pada akhirnya dia putuskan untuk diberi tempat di salah satu ruang hati dan memori.

Nyaman. Mungkin kata itu yang tepat menggambarkan apa yang dia rasakan selama bersama Kura Kura Ninja. Tapi nyaman bukan satu pilihan yang selamanya harus dimanjakan.

Kini, ketika benar-benar harus terlempar dari kenyamanan itu, hanya pengalaman yang bisa ia simpan. Dan itu sangat berharga. Lebih dari apapun.

Dia bukan orang yang suka merasa kehilangan. Kalian tahulah, kehilangan itu merupakan bagian paling pahit dalam perjalanan manusia.

Beruntung, kekonyolan Kura Kura Ninja membuatnya tak sedetikpun merasa jauh dari mereka.

****
Pengalaman ketika hal kecil saja menjadi cerita indah membuat dia yakin hidup akan lebih berwarna ketika dia bisa berinteraksi dengan baik terhadap manusia lainnya.

Thank you for everything, Kura Kura Ninja.

Malu untuk mengatakan ini, but i love you guys to the moon and back!




Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal