Skip to main content

Everybody's Changing and I don't Feel the Same

Makna teman sudah bergeser jauh dari apa yang aku serap ketika kanak-kanak. Setia kawan, ikhlas berbagi, tak saling membicarakan di belakang, dan mencoba tetap tersenyum ketika kau sedih (bukan ikut menangis, karena itu akan memperburuk suasana). Semua itu sepertinya sudah musnah seiring menghilangnya keprimanusiaan makhluk yang mengaku MANUSIA!

Lalu bagaimana dengan makna sahabat? Sama. Meski pergeserannya tak terlalu jauh, ketulusan sebagai sahabat pun sudah sangat sulit ditemukan.

Entahlah, satu detik yang berjalan maju pasti membawa perubahan. Terima saja. Siapa yang kuat dan bisa menyikapi dengan dingin, kurasa dialah yang akan berhasil melesat maju.

Fokuslah pada diri dan keselamatan sendiri, sebelum peduli pada orang yang tak terjamin kepeduliannya terhadapmu.

Terima kasih teman dan sahabat. Tanpa kalian aku tak akan mengerti arti hadir dan absen.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal