Skip to main content

Iklan Bikin Baper

Maaf Ibu, tak angkat teleponmu
Menjawab ketus saat kau meneleponku
Maafkan aku jarang beri waktu
Ngobrol denganmu, bertanya kabarmu

Sering tak sabar saat kau bicara
Kadang lupa ulang tahunmu
maafkan aku sering tidak pulang
Sedang sibuk selalu jadi alasan

Itu lah kira-kira gambarannya, melalui dua bagian awal lagu. Jir! Merinding asli.
Menohok! Hahahahahha

Itu iklan mendadak muncul ketika gw nontonin salah satu film melalui YouTube. Itu film ga ada sedih-sedihnya, sumpah! Tapi pas iklan ini muncul, entah kenapa gw males banget ngeklik SKIP AD. Bawaannya pengen dengerin aja.

Daaaann... Air mata netes doooonng!!!! Langsung ngambil HP dan WA nyokap. Pura-pura nanya kabar dan mama lagi apa??? Soalnya gengsi kalo mau bilang kangen. Anjing ga tuh! Sama nyokap aja pake gengsi. Anak macam apa gw????!!!!!!!!!

Hmmmm.. Kalo dipikir iya juga sih. Orang tua sama sekali ga pernah berhitung waktu, tenaga, maupun materi dalam membesarkan anak-anaknya. Apa aja mereka lakuin biar anaknya sukses. Tapi di usia tua mereka, anak-anak justru suka ngelupain . Jangankan jenguk, mereka nelepon aja suka ga keangkat.

Trus, apa yang mau kita banggain dari apa yang udah didapet sekarang kalo ternyata tokoh utama yang membuat kita ada di posisi sekarang justru diabaikan? MIKIR!

Nih buat yang mau nonton videonya. Hati-hati baper, hehhe...


Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal