Skip to main content

Berhenti di Kamu

Tunggu! Jangan protes dulu! Itu bukan judul lagu yang bisa bikin galau ya sodara-sodara.

Kata orang, usia se-gue gini lagi pusing-pusingnya sama isu pernikahan. Aelah! Kayak dunia bakal selesai aja kalo kita udah nikah.

Tapi, menciptakan alasan apapun untuk masalah yang satu ini, ujung-ujungnya kita juga yang salah. Bah! Pernahnya aku dikata cuma cari pembenaran karena ngucapin alasan aku masih mau senang-senang dengan hidup aku yang gatau lama atau sebentar waktunya.

*nah loh, kenapa pulak jadi Batak begini aku ngomongnya! Hahaha

****
Oke...oke....

Umur gue nyaris 27 tahun. Usia yang kata orang-orang, termasuk kata nyokap gue usia yang sudah pas untuk menikah! Apalagi, kakak gue udah nikah daaaaaann adek gue pun udah nikah! Makin suramlah mata orang menatap wajah gue yang biar cubby tapi tetep kece ini!

Yang jadi soal, pandangan tiap orang tentang pernikahan itu beda-beda. Weits! Jangan pikir gue ga mau nikah yak!?

Mau banget! Tapi, ga sekarang. Bukan karena belom ada yang ngelamar! Yang deketin sih ada, tapi masalahnya selalu sama. Beda agama!

Oh my God! Kenapa beda agama bisa bikin orang gagal ngelanjutin hubungan ya??? Sampe sekarang gue masih belom ngerti logika apa yang dipake sehingga bisa diterima dengan akal sehat gue yang udah terkontaminasi berbagai pikiran yang seliweran ga pake rem.

Nyokap pernah bilang, "kalo kau nikah beda agama, mama mending kehilangan satu anak,"

Nah loh! It means, gue mau dibuang gitu sebagai anak? Tega??? Kapan lagi coba bisa punya anak se-oke gue???? Halloooooooo, gue tuh keren banget tau ga sebagai anak, jangan dibuaaaannggg!!! *nangis dipojokan*

Alhasil, demi tidak dibuang sama nyokap, gagal lagi lah kisah cinta indah gue sama lelaki itu. Jomblo teruslah gue kalo begini aturan mainnya.

Ah sudahlah. Isu beda agama itu sensitif. Yang penting semua agama sama. Ngajarin yang baik-baik. Tapi hampir semua ga ngebolehin hubungan beda agama. *tetep protes sih ujung-ujungnya, hahaha*

Sekarang, gue nyoba lagi nih deket sama yang seagama. Ga ngefek juga. Ga bikin gue jadi rajin ibadah. Malah dipaksa pake hijab gue. Alamakjaaannngg, apa pulaaaaaa ini??!!!!!

Mungkin maksudnya baik sih ya. Biar gue dapet tiket ke surga. Tapi itu bukan tujuan gue. Surga atau neraka biar Tuhan yang atur. Pake hijab atau enggak, itu urusan gue. Dosa dan tidaknya juga urusan gue sama Tuhan gue lah, bukan urusan pacar atau calon laki! Hahaha

Nah, terus, apa hubungannya sama judul berhenti di kamu?? Berhenti di mantan gitu maksudnya?

Cih! Alhamdulillahirobbilallamiiinnn deh ah, udah ga kepikiran gue sama mantan-mantan yang sekarang udah gatau di mana rimbanya.

Berhenti di kamu yang gue maksud adalah gue memutuskan berhenti di seseorang yang gue pun belum tau siapa! Hahaha *dikeplak*

Ya, setidaknya gue udah punya rencana lah, mau berhenti di kamu, yang gatau deh siapa..haha

Nah, kenapa pula sampe ada tulisan ini?

Biar gue inget aja gue pernah ngapaim dalem hidup gue. Blog gue ini kan, bukan minjem atau minta lapak orang, hehe...

Yasudahlah, ngantu, gue, mau tidur. Siapa tau ketemu sama si Kamu yang bisa bikin gue berhenti dan memutuskan kawin! Cih! Bye! Hahaha




Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal