Skip to main content

Write Yourself!

foto ini diambil pas lagi nunggu keputusan saya lulus atau tidak pas sidang skripsi

*****
Banyak hal yang seharusnya sudah diceritakan di lembar digital ini. Tapi waktu dan faktor fisik yang terlalu capek, malah ngebuat saya ga punya kesempatan untuk 'nyampah' di blog.

Oh iya, ini blog baru. Bukan berarti blog yang lama saya tinggal, cuma itu blog tampilannya udah rada error, jadi bikin males,hehehe..

*****
Ada seorang ilmuwan yang bilang, manusia harus menciptakan metafor. Metafor yang dimaksud adalah perubahan. Manusia harus membuat perubahan dan memperbarui dirinya, melalui apa pun. Kalo bisa, ia menciptakan hal-hal yang 'bener-bener dia'. Dia menciptakan sesuatu yang pada akhirnya diterima banyak orang. Ketika udah banyak orang yang menerima dan ngerti, dia harus ciptain lagi sesuatu yang baru. Ga boleh stuck!

Sebenarnya itu berlaku untuk bahasa. Ciptakan bahasa baru. Tapi, bahasa pasti kontingen sama manusia. Ada kalimat yang bunyinya begini, "manusia tidak akan menjadi manusia ketika ia tidak berbahasa, begitu juga bahasa."

Bahasa itu banyak macamnya, terserah mau dengan cara apa, yang penting kita terus mencipta sesuatu yang baru dari diri kita.

Itu yang lagi saya usahakan sekarang. Mungkin lewat blog ini. Setidaknya saya pernah mencoba untuk memperbarui diri melalui apa yang saya tuliskan. Saya memperbarui diri melalui kata-kata.

Mungkin siapa pun yang membaca akan bingung. Tulisan-tulisan saya tak ubah seperti isi diary. Itulah saya. Saya yang menghargai setiap detik pengalaman hidup saya. Bisa dibilang curhat, tapi buat saya itu terapi. WRITE YOURSELF! Itu quote-nya Helene Cixous. Dan itu yang sedang saya lakukan. Jujur untuk menuliskan diri saya.

Saya pinjam itu untuk menjelaskan banyak hal, walau mungkin tidak terlalu tepat. Interpretasi saya yang hanya lulusan S1 Filsafat pasti kalah jauh sama interpretasi ahli. Tapi, tidak ada yang salah dengan memperbarui diri dengan menciptakan interpretasi berdasarkan bahasa saya sendiri, bukan? ;p

Semoga blog ini ada manfaatnya.


Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal