Skip to main content

Menjadi-jadi di Januari

Judulnya kayak lagu Glenn Fredly ya? Hahahahaa

Hmmmm....

Sebenernya ga ada hubungannya sih. Ya kita cocok-cocokin aja lah ya.

Januari sebagai pembuka tahun seolah harus menjadi pintu masuk membuka lembaran baru. 365 hari yang lalu tak perlu diingat, kecuali untuk dipetik buah manisnya.

Setiap manusia lai-lagi dipaksa menghadapi kejutan demi kejutan di 2017. Menerima segala perubahan tak terduga di ratusan hari berikutnya bukan perkara gampang.

Tak banyak manusia yang bisa begitu saja tak menoleh jejak yang sudah tercetak. Minimal, bekas itu menempel di ujung kaki, sepatu, celana panjang yang kepanjangan, atau apa pun itu kalau tak mau disebut membekas di rongga hati dan kepala.

15 hari sudah habis. Tak ada hal terlalu menarik yang terjadi selain panasnya suhu Pilgub DKI. Membosankan, bukan?

Tak ada yang lebih menarik juga selain menerima bully-an karena bekerja di salah satu perusahaan yang dicap kafir oleh sekelompok orang. Ini bagian terlucu sebenarnya.

2017 bahkan menjadi ajang unjuk 'kebodohan' menurut saya. Semua orang berkomentar, memaki, menuding, dan lain-lain.

Ini berlaku buat semua ternyata. Mereka yang mengaku religius, ilmuwan, ahli, pakar, kang becak, kang ojek, karyawan, satpam, OB dan OG, sampe kang fitnah.

Seru sih. Seru dalam arti negatif tapi.

Belakangan, di lini masa, pemerintah yang sah dikritik habis-habisan. Wah! Masyarakat makin kritis! Pertanda bagus.

Tapi, lagi-lagi sempat terbaca (banyak) kritikan tanpa dasar. Mereka bicara tanpa memegang data dan fakta. Berbicara hanya karena emosi dan ikut-ikutan yang sedang ramai.

Makin cepat ikut menimpali sepertinya bakal semakin keren. Ah! Tuhaaaannn! Fenomena apalagi iniiii???? Hahahahahahahahaha

Hoax bukan barang baru sekarang. Sudah bukan barang mahal. Mereka yang menyebar hoax sudah merata dari elemen bawah sampai atas. Mengerikan!

Tapi, kita mau buat apa? Fenomena semacam ini seharusnya tak perlu terjadi kalau kita sedikit saja mau mencari tahu.

Nah, kan. Jadi ke mana-mana.

Ini loh, anu, begini..... zzzzzz

Januari tak akan lebih berat kalau masa depan tak pernah tergambar. Hahahaha...

Saya makin ga ngerti mau ngomong apa. Hal terpenting, ada beberapa yang mengejutkan dan harus diterima.

Kemenangan! Ya, kemenangan!

Bertahun-tahun terkubur besama memori akhirnya bisa lepas dalam waktu sekian hari. 365 hari sebelumnya tak akan dilupa. Biarkan diingat karena kadang luka bisa membawa nikmat, kok.

Ga ngerti juga saya di mana nyambungnya. Maap lahir batin dah.

Ah sudah lah. Capek. Lebih baik saya gegulingan. Hahahahah

Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal