Skip to main content

Jumat yang Katanya Keramat




Katanya sih Jumat hari keramat. Ya buat umat muslim, ya buat koruptor yang menunggu peningkatan status jadi tersangka, ya buat semua-semuanya deh..

Tapi buat gw ini Jumat ga ada istimewa-istimewanya dah. Proyeksi selalu yang bikin boros, bikin nongkrong dan jajan ini itu. Sebenernya sih bisa telpon-telpon dari kostan, tapi kan ya kesannya hampa banget hidup gw kalo ga liat manusia lain seliweran depan mata,hahahha..

Ini udah Jumat ke berapa nih ya yang bikin gw ngejogrok di sebuah kedai kopi atau kafe atau resto. Ini kan bahaya ni buat kelangsungan hidup gw ke depan. Bisa-bisa sebelum tanggal 15 dateng kondisi finansial gw memasuki tahap kritis nih. Tapi gapapa dah, ketimbang liputan yang bikin susah napas,hahahha..

Nah sekarang gw lagi nongkrong di salah satu resto ayam bakar ternama nih, sambil nunggu ntar jam 2 siang ada acara di DPR. Masalahnya, pas laper begini pelayanannya lelet banget kayak kura-kura. Ini mah yang ada gedean emosinya dari pada lapernya..

Udah ah, kan ya dari pada gw nyampah di path mending gw nyampah di blog sendiri,hahah..

eh iya, foto di atas ga ada hubungannya sih, tapi gw adem aja kalo ngeliat tu foto!

Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me...

Oh! I swear to god ...... !

"Demi Tuhan lo pasti bakal berkeinginan ngebunuh orang yang sok tahu soal kehidupan lo" Ketika pagi tak mampu membungkam mulut-mulut nyinyir Saat itu pula gerombolan sindir demi sindir tergelincir Kalimat keluar tanpa proses berpikir Sumpah serapah pelan-pelan bergulir Bisakah kita hanya mengolah rasa? Jangan dilisankan jika hanya memutus asa Sebab sakit hati tak gampang dimakan masa Pikirkan, jangan membuat yang buruk sebagai yang biasa

Menilai Diri Sendiri

Butuh teman bicara. Ya, rasanya itulah yang sangat saya butuhkan saat ini. Memang, saya seringkali berbicara dengan benda mati. Karena mereka hanya mendengar tanpa merespon. Dan itu membuat saya nyaman. Tapi kali ini, saya rasa saya butuh manusia yang bisa memberi respon. Hmm.. tapiii, apa saya benar-benar membutuhkan itu? Sepertinya tidak! Jadi maaf, kalo lagi-lagi yang bisa saya lakukan hanya menulis. :) Hari ini, seperti biasa, saya melaksanakan tugas di multimedia. Menulis, meng-upload video berita, dan sesekali bercanda dengan rekan kerja, bahkan bercengkrama dengan beberapa teman. Puas! Karena hari ini rasanya lengkap. Tapi, semuanya berubah pas saya sampe di kost-an. Jujur, ternyata saya takut menghadapi diri sendiri. Pernah ada argumen tentang itu. Manusia modern adalah manusia yang takut menghadapi dirinya sendiri. Karena itulah, ketika libur datang, manusia  cenderung untuk menghabiskan waktu di luar. Mungkin di mal, zona bermain, ke rumah teman, dan lain-lain. T...