Skip to main content

Delapan

Satu hari atau bahkan tak sampai satu hari lagi perayaan Umat Islam yang datangnya setahun sekali akan dirayakan. Lalu apa yang spesial di tahun ini?

Sepertinya tak ada yang spesial kecuali Aku yang baru akan mudik tepat di hari H perayaan itu. Yup! Tanggal 8 (kalau sidang ishbat tidak merubahnya dengan tiba-tiba) Aku akan terbang ke kota kecil bernama Bengkulu.

Menyenangkan? Tidak juga. Karena memang tak ada riak kegembiraan yang mampir ke hatiku. Eits! Sudah mulai serius rupanya,haha..

Gembira itu seharusnya berlebaran dengan keluarga inti yang lengkap. Tapi delapan tahun belakangan papa pergi ke langit untuk menemui sesuatu yang disebut pencipta segala yang ada di muka bumi dan angkasa.

Delapan (8)! Sepertinya menjadi angka sempurna. Aku memang jarang bersyukur. Tapi di tanggal delapan aku akan mudik, delapan tahun kepergian papa, delapan kali merasakan ada yang kosong, dan delapan kali aku mencoba menghitung rasa ingin atau tak ingin pulang di tahun ini.

Maka delapan lah angka sempurna bagiku. Meski tak selalu bernada baik, setidaknya delapan adalah angka yang tak pernah putus. Sama seperti harapanku yang tak pernah putus. Semoga delapan bulan, tahun atau abad ke depan aku tetap hidup meski tak mungkin keluar dari lingkaran yang sama.

Happy Ied!
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Unlocked!

Gw ga perlu jelasin dia siapa. Terpenting, orang itu membuat gw banyak keluar dari hal-hal yang sebelomnya menjadi ketakutan besar gw. HAHAHAHAHHA......  Setidaknya, sekarang gw udah ga takut lagi ke tempat asing dan rame. Kalo bukan karena mau personal meet n greet sama anak itu, gw ga bakal bisa keluar dari kecupuan itu. Ga kok, gw ga cupu. Kondisi gw yang ga memungkinkan. Yang tau-tau aja lah ya. Gw males ngejelasin karena ga semua orang punya kemampuan buat menyerap dan respect sama kondisi itu.   Salah-salah, malah dijadiin bahan becandaan. Dan ya, hampir. Bahkan mau dikontenin. Hahahhaa. Untung sempet gw ingetin dan batal. Kalo ga, mungkin orang itu udah gw jadiin daging cincang hehehe...  Ya, banyak hal. Gw jadi lebih terbuka sama manusia lain setelah mengenal anak itu. Shania Gracia. Itu nama dia. Salah satu member JKT48, idol group satu-satunya di Indonesia kayaknya.  Kalo kata anak sekarang dia ngebawa 'positive vibes' banget. Apaaa coba. Ya gitu dah...

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me...

Lah......

Jam segini, malah ngadi-ngadi kepikiran kenapa bokap gw bisa mati ya? Padahal malemnya sehat-sehat aja. Pagi-pagi udah menghadap Tuhan aja tu orang. Terus, sampe sekarang gw jadi mati rasa sama berita kematian. Paling kaget dikit. Terus udah, langsung biasa aja. Apa karena saking kagetnya? Kan kayak ga ada aba-aba terus dia dipanggil Tuhan.  Halah. Bodo amat lah. Ntar juga gw nyusul. Tinggal negosiasi sama Tuhan biar gw bisa ketemu dan ngobrol sama bokap. Banyak yang mau gw tanyain. Hehehe