Skip to main content

Anies-Sandi Pasti Bisa

Saya sengaja memberi judul itu agar optimisme tetap terjaga.

Sebagai warga luar Jakarta yang mencari nafkah di Ibu Kota, saya tentu mengharapkan pemimpin DKI yang mampu menjawab kebutuhan warganya. Minimal, kami yang menumpang di Ibu Kota Negara ini kecipratan kemudahannya. Bisa dari segi transportasi umum, lapangan pekerjaan, akses mudah ke berbagai lokasi, dan lain-lain.

Sejak dilantik 16 Oktober lalu, saya selalu mendengar jawaban 'lihat nanti', 'sedang kita pikirkan caranya', 'masih dikaji', dan jawaban mengambang lainnya. Saya tidak menyalahkan. Toh, masih beberapa hari,

Tapi, kalau pola jawaban seperti ini selalu dikedepankan, bukan tak mungkin masyarakat yang awalnya optimistis perlahan menjadi pesimistis.

Pimpinan terkesan tidak tegas dan tangkas!

Tak usah jauh-jauh. Soal PKL di Tanah Abang yang kembali berjualan di badan jalan maupun trotoar. Jawaban Gubernur Anies hanya sebatas 'nanti kita pikirkan caranya'.

Memperbaiki segala hal tanpa menyakiti salah satu pihak memang bukan perkara gampang. Setidaknya, hadirkan solusi. Contoh dari pemerintahan sebelumnya sudah sangat banyak yang berhasil. Mengapa sementara tidak mengimitasi itu? Toh untuk kepentingan banyak orang, bukan?

Oh. Mungkin ogah, Karena itu lawan seteru di pilkada lalu.

Tapi saya tetap yakin Anies-Sandi bisa bekerja. Paling tidak, biarkan saya berpikir positif. Asal dibarengi terobosan pemikiran dan penyegeraan eksekusi. Itu saja.

Suara warga pendatang seperti saya memang tak ada apa-apanya. Tapi masukan dari mana pun tentu diperlukan.

Ayo pak Anies-Sandi, mulai hari ini, berikan jawaban dan langkah pasti. Agar kami melihat kecerahan menatap hari esok. Cielah! Hahahha


Anies-Sandi pasti bisa! Semoga.

Comments

Popular posts from this blog

Quo Vadis?

Lalu kemana harus kubawa pikiran ini? Membuatnya melayang bebas saja aku tak sanggup. Selalu ada sesuatu dalam diri yang menahan dan berusaha membawanya kembali pada jalur yang sama. Kamu. Se-istimewa itu kah Kamu? Aku bahkan sudah melupakan-Mu bertahun-tahun lamanya. Kurasa, Kamu juga sama. Secara tak sadar melupakan aku. Aku jadi ingat waktu Kita masih sering berjalan beriringan. Kamu dengan segala isyarat yang disampaikan melalui banyak 'media' membuat aku patuh dan tergiring ke jalan yang Kamu mau. Sampai pada suatu saat Kamu membuatku benar-benar kaget. Kau bahkan tak memberiku waktu untuk bersiap-siap menghadapinya. Maaf, tapi terus terang aku KECEWA! Sangat kecewa. Kita hidup dalam damai. Kita saling jujur. Tak ada yang kusembunyikan dari Kamu. Tapi belakangan aku sadar, terlalu banyak yang Kamu sembunyikan dari aku. Orang-orang bilang, tak ada satu pun akan tau apa yang Kamu lakukan di detik berikutnya. Kamu memberi kejutan tak menyenangkan! Kamu me

Cerita Kita Selesai

Kamu, seperti yang banyak dipercaya orang, merupakan cinta pertama yang sempurna. Sosok yang selalu memberi kenyamanan dan kehangatan. Idealnya, kamu memberi gambaran sosok seperti apa yang akan menemani perjalanan hidup sang putri di masa depan. Di luar itu, kamu menjadi tokoh utama keluarga yang idealnya (lagi) bisa menjadi contoh. Kamu punya segalanya. Di mata orang-orang, kamu seperti malaikat. Melindungi, mengayomi, menjadi manudia nyaris sempurna. Utuh. Kamu seperti utuh menjadi manusia. Hampir semua orang memuji. Kamu sosok kuat, berprinsip, tak neko-neko, pantang curang. Hidupmu kau serahkan untuk mengabdi kepada negara, daerah, dan masyarakat yang meminta. Sangat sempurna bukan? Tapi kamu lupa. Berjalan terlalu lurus sampai lengah ada benda kecil yang membuatmu terpeleset. Kamu terjatuh. Seluruh tubuhmu kotor. Tapi ada seseorang yang buru-buru membersihkan badan besarmu itu. Kau kembali ke hadapan manusia lain dengan rapi. Sangat rapi. Kemudian kamu pergi. Berlal