---!!---
Aku tak pernah benci malam. Sepanjang aku hidup, malam selalu menjadi bagian favoritku. Setelah senja tentunya. :)
Malam selalu kuhabiskan untuk melakukan apa yang diperintahkan (entah otak atau hati). Saat ingin menangis aku akan tumpahkan tangisan itu. Saat ingin tertawa, aku ledakkan tawa sekencang-kencangnya. Saat ingin mengenang, aku bongkar semua memori yang pernah terjebak di otakku.
Sesederhana itu. Malam membuatnya sederhana, kawan. :)
---!!---
Malam ini aku ingin berbagi tentang rasa. Paham? Belum tentu! Karena rasa menurutku pasti berbeda dengan rasa milik siapa pun. Jadi ketika kau membaca soal rasa yang aku tulis, aku harap tak mengubah rasa yang sudah ada di seluruh organmu.
--!!--
Seberapa kuat rasa atas sebuah rasa yang bisa dirasa?
Demi Tuhan semesta alam! Sampai kini aku tak tahu jawabanya. Tapi aku mencoba mendekati itu. Meski tanpa sengaja, ada rasa sakit ketika melihat kau terluka. Itulah yang kusebut rasa.
Sesuatu yang akupun sulit untuk menjelaskannya. Maaf, tapi rasaku malam ini benar-benar terombang-ambing menyaksikan keterpurukan seorang 'jagoan' yang kuanggap bisa tegar bahkan melebihi karang!
Aku tak benci. Itu hanya ekspresimu, jagoan! Itu manusiawi. Aku tau kau tak pernah merasa seberat ini sebelumnya. Tapi percayalah, apapun yang terjadi sekarang dan nati, pelan-pelan pasti bisa kau terima.
Anggap aku seorang pembual. Bisa bicara tanpa tahu bagaimana rasamu. Tapi di sisi lain, ada rasa yang bisa aku rasakan dari semua ini. Semua akan baik-baik saja.
Percayalah, sosok misterius yang kau panggil dengan sebutan Tuhan tak akan diam. Rasakan Dia. Rasakan dia hadir dan mendampingi di setiap kedipan mata, degup jantung dan helaan napasmu.
---!!---
Bangkitlah, jagoan! Kau mampu bahkan lebih kuat dari apa yang kau bayangkan. Jangan pernah anggap semuanya seperti angin topan yang tak kompromi melibas semua. Kau mampu, jagoan! Berdiri! Bangkit! Kuat!
Everything's gonna be okay! :)
--Pojok Jakarta, untuk Jagoan!--
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Comments
Post a Comment